Minggu, 11 Maret 2012

MEMBUAT ACUAN DAN PERANCAH TANGGA



BAB VII
MEMBUAT ACUAN DAN PERANCAH
TANGGA

A. Jadwal dan Tempat Praktek

1.      Hari / Tanggal :  Selasa / 3 Juni 2008
2.      Waktu             :  09.00 – selesai
3.      Tempat            : Form Work Area Laboratorium Konstruksi
  Politeknik Negeri Padang

B. Tujuan Praktek

Pada akhir praktek mahasiswa dapat :

1.      Merencanakan tangga yang ideal ssesuai dengan bentuk yang diinginkan
2.      Membuat cetakan dan acuan perancah tangga
3.      Menentukan optrede dan antrede serta banyaknya anak tangga yang akan dibuat.
4.      Menyetel cetakan anak tangga sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.
5.      Dapat mengatasi persoalan – persoalan yang timbul pada saat pelaksanaan praktek.
6.      Mengetahui langkah kerja yang efektif pada saat pemasangan acuan pelat lantai dengan baik dan benar.
7.      Terampil dalam menggunakan peralatan yang diperlukan.



C.    Referensi

1.      Ing R. Sagel, Ing P. Kole dan Ir. Gideon H. Kusuma, M Eng, Pedoman Pengerjaan Beton , Erlangga, Jakarta 1994.
2.      SNI 2002
3.      Zainal A. Z. B. A. E, Membangun Rumah, PT Gramedia, Jakarta, 1984.

D.    Dasar Teori

Pada  dasar  teori  tangga  hampir  sama  dengan  dasar  teori  pelat  lantai,  karena harus sama – sama memperhitungkan kekuatan dan daya lentur momennya serta tegangan tumpuan dari tangga bagian bawah ( dasar tangga / ujung bawah tangga ). Ketebalann tangga juga ditetapkan dan distandarkan adalah berkisar antara 10 cm – 15 cm tetapi kebiasaan yang diterapkan adalah 12 cm. Ditetapkan sedemikian rupa untuk mengingat gaya dan momen yang diterima oleh tumpuan tangga. Seandainya lantai tangga agak terlalu tebal tentu saja tumpuan tangga dari berat sendiri belum lagi ditambah beban tambahan ( beban hidup dan benda lain yang berada diatasnya ).
Dalam pembuatan perencanaan tangga harus diperhatikan untuk mengetahui dan mengerti akan bentuk tangga yang ada kesetimbangan dan keserasian untuk menjaga kestabilan dan keindahan untuk bentuk tangga tersebut.
Adapun bagian – bagian dari tangga adalah sebagai berikut :
1.      Pondasi Tangga
Pondasi tangga adalah sebagai dasar tumpuan agar tangga tidak mengalami penurunan dan pergeseran kearah mendatar.
2.      Anak tangga ( Trede )
Anak tangga adalah konstruksi yang berfungsi untuk berpijak atau melangkah pada arah orizontal atau vertikal.
3.      Ibu Tangga ( Boom )
Ibu tangga merupakan bagian yang berfungsi untuk mendukung anak tangga.



4.      Bordes
Bordes adalah suatu antrede yang mempunyai lebar minimum sama dengan lebar tangga ( Antrede yang terpanjang ). Fungsinya adalah :
a.       Sebagai tempat istirahat / berhenti sementara
b.      Sebagai daerah belokan / putar
5.      Pegangan Tangga
a.       Ditinjau dari segi bahan yang digunakan
Ø   Tangga kayu
Ø   Tangga besi / baja
Ø   Tangga beton
b.      Ditinjau dari segi bentuknya
Ø   Tangga yang berbentuk lurus
Ø   Tangga dengan belokan 90o
Ø   Tangga dengan belokan 180o
Ø   Tangga dengan belokan 270o
Ø   Tangga dengan belokan 360o
Ø   Tangga lengkung

Adapun hal – hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan tangga :
1.      Penempatan tangga diletakkan sedemikian rupa sehingga mudah ditemukan
2.      Ruangan untu tangga dibatasi sekecil kecilnya atau sesuai syarat yang ditentukan
3.      Tempat tangga harus mendapatkan sinar matahari yang cukup pada siang hari.
4.      Bentuk dibuat sederhana dan konstruksi yang mudah.



   Perencanaan tangga dibutuhkan data – data antara lain :
1.      Jenis material tangga ( kayu, baja dan beton )
2.      Bentuk tangga
3.      Ukuran Antredre dan optrede
Rumus umum untuk mengetahui dari optrede dan antrede
Ø  2 Optrede + Antrede = berkisar antara ( 60 cm – 70 cm )
Ø  Optrede x Antrede = berkisar antara ( 400 cm – 450 cm )
Ø  Jika Optrede = n maka An = n – 1
      Dalam praktek ini ukuran tangga adalah sebagai berikut :
a.    Tinggi lantai adalah 283 cm
b.   Jika iambil lebar Antrede 20 cm dan tangga dibuat dengan                belokan 90o dengan tinggi bordes 140 dari lantai dasar
c.    Maka Optrede 140 cm / 20 cm = 7 anak tangga s.d. bordes
d.    2*Op + An = berkisar antara ( 60 cm – 70 cm )
      2*20 cm + An = 68 cm
       40 cm + An = 68 cm
       Antrede = 68 cm – 40 cm
       Antrede = 28 cm
e.     Lebar tangga = 6 x 28 cm
       Lebar tangga = 168 cm
f.      Lebar bordes = 100 cm

E.     Bahan – bahan yang dibutuhkan

1.      Multiplek
2.      Kayu dengan ukuran 6/12
3.      Kayu ukuran 5/7
4.      Papan 2/20
5.      Paku dengan ukuran 1,5 inci – 3 inci
6.      benang

F.     Peralatan yang digunakan

1.      Pensil / pena
2.      Siku – siku
3.      Unting – unting
4.      Waterpass
5.      Metera
6.      Rol meter
7.      Palu
8.      Gergaji
9.      Kuku kambing
10.  Kapak

G.    Keselamatan Kerja

1.      Menempatkan peralatan pada tempatnya ( Tool Box )
2.      Memakai pakaian kerja / praktek lengkap dengan sepatu kerja serta helm
3.      Konsentrasi pada saat bekerja
4.      Menempatkan bahan – bahan pada tempat yang cocok sehingga tidak mengganggu selama bekerja



H.    Langkah Kerja

1.      Memahami gambar, menentukan jarak antara titik bangunan dengan titik lokasi
2.      Mempersiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan.
3.      Pelajari gambar kerja dan mengkalkulasi kebutuhan bahan.
4.    Memotong, membelah dan mengetam kayu tersebut dengan teliti yang sesuai dengan dengan ukuran yang dibutuhkan.
5.      Rangkailah papan – papan sebagai sisi tegak cetakan tangga.
6.      Berdirikan tiang – tiang acuan tangga tersebut.
7.    Membuat bordes dengan ukuran 100 cm x 100 cm dengan tinggi 140 cm
8.    Rentangkan benang pada acuan untuk pedoman membuat kemiringan tangga dan gelagar acuan tangga.
9.    Pakukan gelagar acuan balok dan tangga pada tiang – tiang acuannya dengan berpedoman kepada benang yang telah direntangkan, kemudian diskor.
10.  Papan cetakan balok dan multiplek ( lantai tangga ) dipakukan pada gelagar – gelagarnya, kemudian diskor.
11.  Sisi – sisi tegak tangga dipakukan pada sisi bawah cetakan – cetakan tersebut, selanjutnya diperkuat dengan papan – papan penguat. Untuk sisi tegak tangga digambar untuk memudahkan pemasangan.
12.  Langkah terakhir adalah memakukan papan – papan optrede dan diperkuat dengan papan – papan penguat.




I.       Gambar